Usai Dilantik, Ketua Ansor Palengaan Daja Sampaikan Tidak Mau Menjadi Penjaga Gawang

Maduraterkini.net, Pamekasan – Sebanyak 19 pengurus baru Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor periode 2023-2025 Desa Palengaan Daja resmi dilantik, Rabu (14/6) kemarin malam. Tepatnya, di Dusun Laccaran Desa Palengaan Daja Palengaan Pamekasan.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Pamekasan Maltuful Anam menyampaikan, PR GP Ansor sebagai organisasi gerakan harus berperan aktif hadir serta di tengah-tengah masyarakat untuk bersama-sama membangun desanya.

Baca Juga :  Kapolres Sumenep Silahturahmi ke Kantor Pertanahan

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Kader Ansor sebagai organisasi pemuda Nahdlatul Ulama harus berani mendobrak dan melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik,” katanya usai melantik.

Wakil Rektor (Warek) Tiga Institut Agama Islam (IAI) Miftahul Ulum Pamekasan itu menjelaskan, PR GP Ansor sebagai salah satu organisasi badan semi otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) ditingkatan Desa. Akan tetapi, harus berjuang untuk menjaga agama dan negara.

“Ansor sebagai organisasi tidak boleh lepas dari garis perjuangan pendiri-pendiri Nahdlatul Ulama dalam menjaga agama dan Negara Republik Indonesia,” pungkasnya.

Disaat yang sama, Ketua Definitif PR GP Ansor Palengaan Daja Moh Azmi mengatakan, usai dilantik dirinya akan menargetkan beberapa kegiatan terutama pada kegiatan yang bersentuhan dengan pemuda di Desa Palengaan Daja.

“Alhamdulillah, insyaallah nanti saya dengan kepengurusan akan melanjutkan beberapa kegiatan kepemudaan, seperti pelatihan dan semacamnya. Hal itu lantaran pemuda adalah harapan dan masa depan bangsa ini,” paparnya.

Baca Juga :  Polres Sumenep Gelar Rakor Eksternal Pengamanan Nataru

Alumni Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Madura itu menuturkan, selain berfokus pada kegiatan kepemudaan, pihaknya tidak akan menjadi penjaga gawang terutama menjelang menghadapi Pemilu 2024.

“Paling tidak kedepan kami menjadi pemain tengah ataupun gelandang serang, dan kami tidak mau menjadi penjaga gawang ataupun centre back,” pungkas mantan aktivis PMII tersebut. (*)