Ciptakan Pariwisata yang Terintegrasi, LPPM UTM Gelar FGD

Maduraterkini.net, Sumenep – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ( LPPM ) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema pengembangan model paket wisata terintegrasi berbasis kearifan lokal dalam rangka mendukung pariwisata halal Madura.

Kegiatan ini berpusat di Hotel Utami Kabupaten Sumenep, hari ini Kamis (01/12/22) dengan ketua tim Dr. Uswatun Hasanah, S.H M.Hum dan anggota Dr. Ir. Ahmad Arsyad Munir, M.S.

Baca Juga :  Angka Kematian Ibu dan Bayi di Pamekasan Masih Tinggi, Dinkes Gelar Rakor Penakib

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Turut hadir sebagai tamu undangan dari beberapa instansi terkait, Achmad Vicky Faisal, Ketua ASPRIM (Asosiasi Pariwisata Madura), Syaiful Anwar sebagai anggota Jelajah Sumenep, M. Hambali Ketua HPI DPC Sumenep, Bisron Ali Jawara Tour, Choirul Ramadhani Madura Trip, Ramdhan Firdaus Kencana Tour, Agung Santoso Capung Tour And Travel, Fadel Madura Vacation, dan Silvi sebagai pengurus Dharma Wisata Sumenep.

Dari adanya kegiatan FGD ini dengan tujuan yang jelas, yaitu untuk menciptakan pariwisata yang terpadu atau terintegrasi, produk wisata yang terpadu, mulai dari produk hingga pemasarannya. Perlu adanya promosi terpadu melalu kerja sama diantara para pemangku kepentingan yaitu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

Baca Juga :  Minggu Kasih Bersama Wakapolres Sumenep di Gereja Katolik Maria Gunung Karmel

Misalnya, melalui kerjasama dengan dinas terkait, paket wisata dipublikasikan atau dipromosikan di sosmed, angkutan umum, seperti Bis, kapal laut, pesawat melalui bandara Trunojoyo Madura. Kerjasama dengan perhotelan atau penginapan, restoran, UMKM dan sebagainya.

Achmad Vicky Faisal selaku Ketua Asprim memberikan usulan bahwa pihak terkait harus bisa memperbaiki segala fasilitas yang ada di wisata tersebut, dan mengundang pengelola wisata dari luar Madura.

“Sebelum membuat paket wisata terpadu, alangkah baiknya para stakeholder di pariwisata harus memperbaiki fasilitas, seperti kamar mandi, akses jalan masuk menuju daerah wisata, dan tak lupa juga harus mengundang para pengelola wisata dari luar Madura, nasional maupun internasional, untuk memperkenalkan wisata sekaligus UMKM yang ada di daerah wisata tersebut”. Ungkapnya.

Baca Juga :  Diikuti Puluhan Mahasiswa, PMII Abu Hanifah Gelar Mabapa

Sebelum menutup kegiatan ini, Moh. Qashdi, S.H selaku moderator yang mengatur jalannya FGD, memaparkan hasil diskusi pada kesempatan kali ini.

“Hasil diskusi kali ini, untuk meningkatkan para pengunjung ke Destinasi Wisata khususnya di kabupaten Sumenep yaitu,
Pertama, wisata di Madura harus terintegrasi, seperti pembuatan paket-paket wisata sesuai dengan ciri khas setiap kabupaten yang ada di Madura.

Kedua, adanya kerjasama antara pemerintah, swasta, para pelaku UMKM, perhotelan atau penginapan, Restoran, dan pihak pihak yang berkaitan dengan wisata.

Ketiga, harus memperbanyak event-event baik tingkat regional, nasional, maupun internasional denga tujuan untuk memperkenalkan tempat wisata dan produk-produk UMKM nya yang ada di Kabupaten Sumenep.

Baca Juga :  Toko di Pantura Pamekasan Terbakar

Keempat, semua point 3 diatas bisa terlaksana dengan baik apabila didukung oleh fasilitas yang memadai, akses jalan menuju wisata baik. Dan dilanjutkan dengan penyediaan tempat oleh-oleh bagi parawisatawan”. Pungkasnya. (Zie/Fid)