Angka Kematian Ibu dan Bayi di Pamekasan Masih Tinggi, Dinkes Gelar Rakor Penakib

PAMEKASAN,Maduraterkini.net – Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan Menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Forum Penakib Kabupaten Pamekasan, Senin (27/11/2023) pagi.

dr. Saifuddin, M.Si Kapala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara Dinkes beserta seluruh UPT Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) dengan lintas Sektor dalam rangka menekan angka penurunan angka kematian ibu dan bayi di Pamekasan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Baca Juga :  Polres Sumenep Polda Jatim Gelar Sholat Ghaib Untuk Korban Gempa Cianjur

“Kemudian kami akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja Penakib yang diantaranya adalah klaster penurunan angka kematian ibu dan bayi di Pamekasan,” ujarnya, Senin (27/11/2023).

Ia berharap dengan adanya kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Forum Penakib Kabupaten Pamekasan bisa meningkatnya kualitas sistem rujukan di Pamekasan.

Sementara Ach. Faisol PJ Sekda Pamekasan menjelaskan bahwa angka kematian ibu dan bayi di Pamekasan masih tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2022 lalu, dimana angka kematian 30 ibu dan 53 kematian bayi.

“Sementara sampai semester 3 tahun 2023 tercatat 10 kematian ibu dan 42 kematian bayi,” tegasnya.

Baca Juga :  TNI/Polri Siagakan Personil, Antisipasi Aksi Massa Terkait Kenaikan BBM di Kabupaten Sumenep

Ia menyampaikan bahwa setelah dilakukan evaluasi dan analisis sementara angka kematian ibu dan bayi adalah terlambat dalam penanganan, terlambat merujuk dan terlambat dalam mengambil keputusan.

“Tempat kematian terbesar adalah rumah sakit mencapai 69%, Rumah Pasien 15 %, Puskesmas 8% dan dalam perjalanan 8%,” tambahnya. (Red)